Ingatkah Anda ketika remaja, berkaca di depan cermin, mengomentari diri sendiri dengan nada tidak puas ? Setiap lekuk wajah, bentuk mata, ukuran hidung, bibir, jerawat di pipi..... rasanya semua mengecewakan. Dan hari itu setelah selesai berkaca, rasanya kaki terasa berat untuk melangkah karena merasa tidak percaya diri,. Tidak PD dengan kondisi fisik yang dimiliki. Tidak bisa menerima kondisi diri seperti itu.
Mungkin saat ini pun Anda masih sering mencela atau
mengkritik diri sendiri dengan nada tidak puas. Setiap pekerjaan rasanya tidak
ada yang bagus, tidak ada yang baik. Akhirnya penilaian terhadap diri sendiri
menjadi buruk, penerimaan diri sendiri pun menjadi negatif. Buntut-buntutnya
Anda juga sering mencela atau mengkritik orang lain. Pujian menjadi hal yang
‘mahal’ untuk diucapkan kepada orang lain.
Mengapa seseorang sulit menerima dirinya sendiri ? Tidak
pernah puas dengan apa yang diperoleh dan dimilikinya ? Tidak pernah menghargai
usahanya sendiri bahkan usaha orang lain ? Banyak kemungkinan yang menyebabkan
seseorang sulit untuk menerima diri sendiri. Barangkali Anda berasal dari
keluarga dimana orang tua lebih sering mengkritik anak-anaknya ketimbang
memuji. Anda tumbuh menjadi orang yang tidak terbiasa untuk cepat puas, selalu
merasa kurang, dan akhirnya sulit untuk menerima diri sendiri bila ada
kekurangan di dalamnya. Apa pun kondisi Anda di masa lalu, saat ini sebagai
seseorang yang ingin maju dan berkembang, Anda dituntut untuk dapat menerima
diri sendiri.
Orang yang sehat mental adalah orang yang mau menerima
kondisi dirinya sendiri dengan bahagia. Orang yang mampu untuk menerima diri
sendiri, biasanya adalah orang yang juga mampu untuk menerima orang lain apa
adanya. Tidak memaksakan orang lain untuk melakukan yang diminta, menghargai
usaha orang lain, bersikap hormat, tidak dikendalikan oleh ambisi yang tidak
realistis, tidak terlalu banyak mengeluh, tidak mudah tersinggung, belajar
mengendalikan kemarahan dengan benar, tidak terobsesi oleh masa lampau, serta
tidak menuntut orang lain untuk memenuhi semua kebutuhannya.
Coba periksa diri Anda sendiri. Apakah Anda menjawab “YA”
untuk setiap kondisi berikut di bawah ini ? (“Seni Mengasihi Diri Sendiri”,
Cecil G. Osborne, 2001) Semakin banyak Anda menjawab “YA” untuk kondisi berikut
ini, berarti Anda belum memiliki penerimaan diri sendiri yang baik.
1. Apakah Anda dinilai terlalu sensitif oleh teman-teman atau keluarga ?
2. Apakah Anda suka berbantah ?
3. Apakah Anda suka mengecam ?
4. Apakah Anda tidak toleran terhadap orang lain ? Terhadap ide-ide mereka ?
5. Apakah Anda termasuk orang yang sangat mudah marah ?
6. Apakah Anda sulit memberi maaf ?
7. Apakah Anda cemburu buta ?
8. Apakah Anda pendengar yang tidak baik ?
9. Apakah Anda materialistis secara berlebihan ? Takut miskin ?
10. Apakah Anda sangat terpukau pada titel, gelar, kehormatan, dan pangkat ?
11. Apakah Anda orang yang tidak mau kalah ?
12. Apakah Anda sulit menerima pujian ?
1. Apakah Anda dinilai terlalu sensitif oleh teman-teman atau keluarga ?
2. Apakah Anda suka berbantah ?
3. Apakah Anda suka mengecam ?
4. Apakah Anda tidak toleran terhadap orang lain ? Terhadap ide-ide mereka ?
5. Apakah Anda termasuk orang yang sangat mudah marah ?
6. Apakah Anda sulit memberi maaf ?
7. Apakah Anda cemburu buta ?
8. Apakah Anda pendengar yang tidak baik ?
9. Apakah Anda materialistis secara berlebihan ? Takut miskin ?
10. Apakah Anda sangat terpukau pada titel, gelar, kehormatan, dan pangkat ?
11. Apakah Anda orang yang tidak mau kalah ?
12. Apakah Anda sulit menerima pujian ?
Ada sebuah illustrasi. Seorang turis Amerika sedang
mengunjungi sebuah puri kuno di Inggris bersama rombongan tur. Puri kuno
tersebut memiliki hamparan rumput yang sangat luas dan sangat indah. Turis
Amerika ini sedang mengagumi hamparan rumput tersebut. Kemudian ia menghampiri
kepala kebun puri yang sedang bekerja di dekat situ. Ia bertanya kepada kepala
kebun tersebut, “Bagaimana caranya kalian membuat hamparan rumput sebagus
dan seindah ini ? Saya sangat mengagumi hamparan rumput yang hijau dan elok
ini.” Jawab si kepala kebun, “ Ah Pak, biasa saja. Kami hanya menanam bibit
rumput yang terbaik, memberi pupuk, menyiramnya, serta merawatnya selama 500
tahun...” Menerima diri sendiri merupakan suatu proses yang harus
diusahakan atau diperjuangkan. Butuh kerja keras untuk menerima diri apa adanya.
Tujuannya adalah supaya memiliki pertumbuhan mental yang baik, mampu menerima
orang lain apa adanya, menjalin relasi interpersonal yang lebih baik, serta
dapat menikmati hidup.
Bagaimana untuk bisa menerima diri sendiri ? Ada beberapa saran yang bisa Anda terapkan. Diharapkan Anda juga berusaha untuk mengembangkan cara-cara untuk menerima diri sendiri.
1. Gunakan kacamata paradigma baru. Mulailah untuk memandang diri sendiri secara berbeda. Tidak lagi cepat menilai negatif pada diri sendiri. Beri kesempatan pada diri sendiri bahwa Anda layak untuk dihargai. Fokuskan diri pada sisi positif dan negatif secara berimbang.
2. Tetapkan standar atau target yang realistis. Ada kalanya seseorang sulit untuk menerima diri sendiri karena kegagalan untuk meraih target atau standar yang ditetapkannya sendiri. Perlu dicermati, target atau standar yang ditetapkan itu terkadang tidak realistis, terlalu muluk-muluk sehingga sangat sulit untuk dicapai. Untuk orang-orang yang menaruh penghargaan diri sendiri berdasarkan prestasi semata, hal ini bisa sangat meruntuhkan rasa percaya diri. Tetapkanlah standar atau target yang realistis. Bila tidak tercapai, janganlah terlalu “down” atau merasa sangat kecewa hingga tidak memberi kesempatan pada diri sendiri untuk mencoba lagi.
3. Lakukan sesuatu yang membuat Anda lebih menyukai diri Anda. Berikanlah kasih, pertolongan, dukungan, perhatian, maaf, pengertian, uang, sehelai surat sederhana, atau apa pun kepada teman atau orang lain yang Anda rasa perlu.
4. Beri pujian pada orang lain dan diri sendiri. Dengan melakukan hal ini Anda akan menghargai diri Anda sendiri dan juga orang lain.
5. Gunakan kata-kata yang positif pada diri sendiri. Misalnya ketika Anda diserahkan tanggung jawab untuk mengerjakan proyek tertentu, katakan pada diri sendiri bahwa, ”Saya mampu dan bisa mengerjakan tugas ini dengan baik.”
6. Bersyukurlah dengan apa yang Anda miliki. Orang yang bersyukur dengan keberadaan dirinya biasanya lebih mudah untuk menerima dirinya sendiri. Ia juga tidak mudah untuk marah, tidak mudah tersinggung, dan mampu memberi bagi orang lain.
Bagaimana untuk bisa menerima diri sendiri ? Ada beberapa saran yang bisa Anda terapkan. Diharapkan Anda juga berusaha untuk mengembangkan cara-cara untuk menerima diri sendiri.
1. Gunakan kacamata paradigma baru. Mulailah untuk memandang diri sendiri secara berbeda. Tidak lagi cepat menilai negatif pada diri sendiri. Beri kesempatan pada diri sendiri bahwa Anda layak untuk dihargai. Fokuskan diri pada sisi positif dan negatif secara berimbang.
2. Tetapkan standar atau target yang realistis. Ada kalanya seseorang sulit untuk menerima diri sendiri karena kegagalan untuk meraih target atau standar yang ditetapkannya sendiri. Perlu dicermati, target atau standar yang ditetapkan itu terkadang tidak realistis, terlalu muluk-muluk sehingga sangat sulit untuk dicapai. Untuk orang-orang yang menaruh penghargaan diri sendiri berdasarkan prestasi semata, hal ini bisa sangat meruntuhkan rasa percaya diri. Tetapkanlah standar atau target yang realistis. Bila tidak tercapai, janganlah terlalu “down” atau merasa sangat kecewa hingga tidak memberi kesempatan pada diri sendiri untuk mencoba lagi.
3. Lakukan sesuatu yang membuat Anda lebih menyukai diri Anda. Berikanlah kasih, pertolongan, dukungan, perhatian, maaf, pengertian, uang, sehelai surat sederhana, atau apa pun kepada teman atau orang lain yang Anda rasa perlu.
4. Beri pujian pada orang lain dan diri sendiri. Dengan melakukan hal ini Anda akan menghargai diri Anda sendiri dan juga orang lain.
5. Gunakan kata-kata yang positif pada diri sendiri. Misalnya ketika Anda diserahkan tanggung jawab untuk mengerjakan proyek tertentu, katakan pada diri sendiri bahwa, ”Saya mampu dan bisa mengerjakan tugas ini dengan baik.”
6. Bersyukurlah dengan apa yang Anda miliki. Orang yang bersyukur dengan keberadaan dirinya biasanya lebih mudah untuk menerima dirinya sendiri. Ia juga tidak mudah untuk marah, tidak mudah tersinggung, dan mampu memberi bagi orang lain.
”Selalu ada kesempatan untuk orang yang mau
merubah dirinya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar