Devi adalah seorang gadis yang sangat cantik,baik dan berbudi luhur,namun devi mengalami kelainan fisik yaitu ia tuna netra sejak kecil.
Di dalam kehidupan devi ia selalu berusaha untuk selalu tegar dan menyikapi bahwa hidup ini indah akan ada suatu hari ia dapat melihat betapa indahnya dunia.
Suatu hari ia ingin berangkat ke kota untuk membeli beberapa keperluan namun saat ituh hari sudah mulai petang,lalu ia pun di bekali lentera oleh ibunya agar orang lain dapat melihat devi.
Saat di perjalan devi bertemu seseorang dan menabrak devi,devi pun marah dan berkata hai kau tidak kah melihat lentera yang ku bawa sehingga kau menabrak ku?
Jawab si pejalan kaki ituh ialah oh, maaf saya buta tidak bisa melihat lentera yang kau bawa mengapa kau tidak menghindar saja memang kau juga tidak bisa melihat saya buta?
Devi pun sejenak terdiam dan berkata oh, maaf saya pun buta jadi tidak bisa melihat kau maka hendak dari ituhlah saya di belaki lentera ini oleh ibu saya agar tidak ada orang menabrak saya karena melihat lentera ini.
Devi pun melanjutkan perjalanannya ia bertemu orang kedua yang kemudian menabraknya kembali,devi pun marah kembali dan berkata hai kau tidak bisa melihat ya menabrak orang sembarangan saja padahal ada lentera.
Si pejalan kaki ke 2 pun menjawab maaf saya terburu-buru saya tidak sadar.
Devi pun diam sejenak dan berkata didalam hatinya di dunia ini banyak sekali orang yang tak mau melihat dan merasa cuek saja dengan hal di sekitarnya.
Devi pun melanjutkan perjalanannya kembali lagi ia di tabrak oleh pejalan kaki lain,karena kesal sering di tabrak, kali ini devi berkata lebih kasar hai kau buta ya? Tidak bisa melihat ada orang di depan mu bahkan tak bisa melihat lentera yang saya bawa.
Karena kesal sang pejalan kaki ke 3 pun menjawab kau yang buta tidak bisa melihat, lihat lah lentera yang kau bawa padam jadi mana mungkin saya dapat melihat ada kau lewat.
Devi pun terhentak dan berkata oh ya maaf saya memang buta jadi saya tak bisa melihat lentera saya padam, lalu si pejalan kaki ke 3 pun berkata maaf ya saya tidak tau kau bahwa kau buta mari saya bantu menyalan lenteranya,agar saat berjalan kau tak tertabrak kembali.
Devi pun terdiam dan berkata dalam hatinya bahwasannya manusia seringkali menyalahkan orang lain tanpa melihat kesalah pada dirinya sendiri.
Setibanya di kota untuk berbelanja devi bertemu seorang pria yang tidak ia kenal, pria ini iba melihat devi kesulitan mencari barang, lalu si pria berkata hai bolehkah saya membantu kamu ?
Devi berkata oh,tentu teri makasih siapakah gerangan anda?
saya ardy, hendak membeli apa kamu? Mungkin saya bisa bantu ( di dalam hati ardy ia merasakan getar cinta pada pandangan pertama dan berkata oh cantik dan anggung sekali wanita ini namun sayang ia harus buta ) boleh saya mengenal namamu ? ( Adry ialah seorang pria yang cukup tampan,berpendidikan dan telah mapan )
Jawab devi : oh tentu nama saya devi, salam kenal ardy ....
Dalam hati devi berkata baik sekali pria ini, mau membantu saya tak merasa risih atau pun malu karena saya cacat.
Setelah membantu devi berbelanja, adry pun bertanya dimana rumah devi dan berkata bolehkah saya menjadi sahabatmu?
Devipun memberi tahu dimana rumah ia dan berkata oh tentu boleh sekali dengan senang hati saya bersedia menjadi sahabatmu.
Setelah mengetahui rumah devi, adry pun sering berkunjung persahabatan yang terbina pun bertumbuh menjadi rasa cinta pada keduanya, hinga akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih dan setelah beberapa tahu berlalu mereka pun memutuskan untuk menikah.
Cinta tak berkehendak tapi cinta memberi.
Cinta tak banyak berkata tapi melakukan dan bertindak.
Cinta dapat merubah Pilu menjadi rindu, merubah pahit menjadi manis
THE AND
Hal yang bisa kita ambil dari kisah ini ialah :
- Cinta tak perlu syarat dan smua hal yang sempurna, namun cinta akan tumbuh sempurna dan indah bila ke-2 insan saling melengkapi.
- Dalam diri semua insan pasti ada kelebihan dan kekurangan hendaknya kita jangan lah bersombong diri.
- Setiap momen di kehidupan ini adalah pembelajaran agar menjadi lebih baik.